Banten

‎Pemerintah Dinilai Lamban, Aliansi Masyarakat Kramatwatu Kembali Demo‎

BANTEN – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Kramatwatu melawan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Simpang Pondok Cilegon Indah (PCI), Kota Cilegon, Senin (27/10/2025).

‎Koordinator masa aksi, Agung Permana mengatakan, aksi jilid kedua ini terpaksa dilakukan karena pemerintah belum juga menerbitkan peraturan gubernur (Pergub) untuk mengatur jam operasional truk tambang.

‎”Responsnya ada, akan tetapi terlambat. Lambatnya pemerintah hari ini untuk segera mengeluarkan peraturan,” katanya.

‎Agung menegaskan, kelambanan respons tersebut telah berdampak buruk bagi masyarakat. Kelambanan pemerintah terbukti setelah terjadinya kecelakaan beruntun seminggu pasca-aksi pertama pada 16 Oktober lalu.

‎”Dari situ saja kita sudah melihat bahwa Pemerintah Provinsi Banten sangat lambat,” ujarnya.

Baca juga Massa Cegat Truk ODOL di Ruas Jalan Raya Serang-Cilegon

‎Massa aksi yang terdiri dari sekitar 500 mahasiswa, pelajar, masyarakat, dan karang taruna ini menuntut Gubernur Banten hadir menemui mereka secara langsung.

‎Massa menyoroti bahwa truk-truk over dimension overload (odol) masih melintasi di wilayah Kramatwatu karena diduga menghindari sistem pengawasan muatan yang ada di gerbang tol lain.

‎”Keinginan kami tetap, kami ingin terbitkan yang namanya jam operasional truk di kramatwatu dan kami sepakat tidak akan bubar sebelum Gubernur Provinsi Banten itu hadir,” tegasnya.


‎Tak hanya itu, massa aksi juga mendesak pemerintah untuk menutup tambang-tambang ilegal di Banten yang dinilai sebagai akar permasalahan. Mereka mengancam akan menggelar aksi jilid ketiga dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.

‎”Jangan sampai pada hari ini pemerintah tidak mengeluarkan Pergub, maka kita akan adakan aksi lanjutan untuk jilid ketiga. Dengan masa yang lebih banyak lagi,” tegasnya.

‎Massa aksi juga tampak menutup arus lalu lintas arah Cilegon menuju Serang. Mereka secara bergiliran melakukan orasi menuntut agar truk bermuatan berlebih tidak melintas melalui jalan utama.

‎Tak hanya berorasi massa aksi juga turut membakar ban bekas dan mencegat beberapa truk yang melintas. Aparat kepolisian dan TNI yang berjaga sempat berupaya menghalau massa. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button