AJI Biro Banten Desak Walikota Serang Minta Maaf Usai Sebut Wartawan “Bego”

BANTEN – Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Biro Banten, Muhamad Iqbal menilai, pernyataan Wali Kota Serang yang menyebut “bego” kepada wartawan saat sesi wawancara terkait honorer non database di halaman kantor Walikota Serang pada Senin (04/08/2025).
Hal tersebut dinilai sebagai pernyataan yang merendahkan profesi jurnalis.
Menurut Iqbal, jika pernyataan merendahkan itu terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin ke depan ‘anak buahnya’ di lingkup Pemerintah Kota Serang meniru tindakan tak pantas tersebut.
“Sebagai pejabat publik, pernyataan seperti itu tidak pantas disampaikan,” kata Koordinator AJI Jakarta Biro Banten, Muhamad Iqbal melalui sambungan telepon, Rabu (06/08/2025).
Lihat jugaWalikota Serang Sebut Wartawan “Bego” Saat Wawancara Soal Honorer
Karena itu, lanjut Iqbal, pihaknya mendesak agar Walikota Serang menyampaikan permintaan maaf secara terbuka agar kejadian serupa tak perlu terjadi kembali.
“Kalau dibiarkan, bisa menjadi pembenaran bagi tindakan semena-mena terhadap jurnalis,” ujarnya.
Iqbal menyebut bahwa jurnalis memiliki tanggung jawab menyampaikan informasi yang faktual dan akurat kepada publik. Sebaliknya, pejabat publik berkewajiban memberikan informasi dengan benar dan transparan.
“Dalam konteks hubungan antara jurnalis dan narasumber, masing-masing punya tanggung jawab. Tidak boleh ada sikap saling merendahkan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden itu terjadi ketika Budi dimintai penjelasan mengenai status tenaga honorer yang belum masuk database di Kota Serang yang terdampak kebijakan penghapusan honorer nasional.
Awalnya, Budi menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak bisa menambahkan nama ke dalam data honorer karena sistem sudah dikunci secara nasional sejak tahun 2022 atau sebelum dirinya menjabat.
“Gak boleh ada penambahan honorer kan udh dikunci di BKN nya. Saya hanya mengikuti aturan saja,” tuturnya.
Namun, saat ditanya soal jumlah tenaga honorer non database dan masih bekerja di Pemkot Serang hingga saat ini, Budi merespon dengan melontarkan kata-kata tidak pantas.
“Ya lo, kamu tanya BKD. Bego amat sih,” ujar Budi kepada wartawan.
Tak hanya itu, Budi bahkan meminta semua pihak mendukung investasi dan tidak menjelekkan dengan isu yang tidak baik.
“Makanya dukung investasi jangan digoreng-goreng kalau masalah investasi karena penting untuk anak cucu kita. Teman-teman wartawan bareng-bareng edukasi masyarakat,” ujarnya. (ukt)