Sempat Disegel, Gerbang SDN Kuranji Kota Serang Kini Dibuka Lagi no

BANTEN – Gerbang depan SDN Kuranji, Kota Serang, yang sempat disegel, kini telah dibuka kembali.
Seperti diketahui, pihak yang mengklaim ahli waris pemilik lahan kembali menyegel SDN Kuranji pada Rabu (16/07/2025).
Kepala SDN Kuranji, Kepala SDN Kuranji, Desi Pristiwanti mengatakan, pihaknya mendapat informasi terkait pembukaan segel pada Kamis (17/07/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, tidak diketahui siapa yang membuka segel tersebut.
“Jam 6 penjaga sekolah mengabari lewat Whatsapp bahwa gerbang sudah dibuka, tapi tidak tahu siapa yang buka. Jam 7 saya sampai di sekolah memang sudah terbuka dan anak-anak bisa masuk dari gerbang depan,” ujarnya.
Dikatakan Desi, meski belum ada kejelasan secara resmi terkait pembukaan segel, pihak sekolah menyambut baik perkembangan ini.
“Saya sangat senang segel ini sudah dibuka. Anak-anak jadi bisa keluar masuk lewat gerbang seperti biasa, sehingga kegiatan pembelajaran bisa berjalan sebagaimana mestinya,” tuturnya.
Baca lagi Walikota Serang Tak Dianggap, Ahli Waris Kembali Segel Gerbang SDN Kuranji
Desi berharap kondisi ini bisa terus berlangsung tanpa ada penyegelan ulang. Mengenai penyebab penyegelan sebelumnya maupun kemungkinan disegel kembali, pihak sekolah mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Kalau untuk proses hukum itu kami serahkan ke pemkot karena kami disekolah sebagai pelaksana,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan catatan, ini merupakan kali kedua SDN Kuranji mengalami penyegelan oleh pihak yang mengklaim ahli waris lahan. SDN Kuranji pertama kali disegel pada Agustus 2023 silam dan baru dibuka sekitar Maret 2025.
Alih-alih permasalahan selesai, rupanya pihak yang mengklaim ahli waris pemilik lahan kembali menyegel SDN Kuranji pada Rabu (16/07/2205). Berbeda dari segel sebelumnya yang menggunakan spanduk dan juga bambu, kali ini segel hanya menggunakan bambu yang dipaku dengan kokoh.
Akibatnya, guru dan murid terpaksa masuk lewat pintu kecil yang berada di samping sekolah, seperti tamu yang tak diundang di rumah sendiri.
“Sedih, karena kita pengennya tahun ajaran baru ini berjalan normal dan nyaman,” kata Kepala SDN Kuranji, Desi Pristiwanti.
Desi yang mengaku baru menjabat sekitar satu bulan sebagai Kepala SDN Kuranji tak kuasa menahan tangis saat mengetahui sekolah tempatnya mengajar disegel. Di matanya tergambar keresahan, bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai pengayom bagi ratusan siswa yang setiap hari harus tetap belajar di tengah penyegelan.
“Kami ingin belajar dengan nyaman. Bisa eksplor potensi, baik siswa maupun guru. Tapi dengan situasi begini, seperti tak bisa bergerak leluasa,” katanya.
Desi mengaku, pihak sekolah hanya bisa menjalankan peran sebagai pelaksana. Sementara penyelesaian menyeluruh ada di tangan pemerintah. Ia khawatir penyegelan bisa memengaruhi mental siswa yang bersekolah di SDN Kuranji.
“Harapannya walikota dan jajaran bisa melihat ini dan segera diselesaikan,” katanya. (ukt)