Banten

Perhutani Lakukan Reboisasi Lahan Gunung Pinang, Pohonnya Banyak yang Layu

BANTEN – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten melakukan reboisasi di lahan Gunung Pinang, Kabupaten Serang, Banten, menyusul polemik penebangan pohon yang sempat terjadi di kawasan tersebut. Namun, sejumlah bibit pohon yang ditanam mengering dan layu.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis (22/05/2025) bibit-bibit pohon yang ditanam tersebut banyak yang mengering dan layu. Hanya terlihat beberapa bibit pohon yang masih segar dan memiliki daun.

Terkait hal tersebut, Kepala Subseksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani KPH Banten Adang Mulyana mengatakan, penanaman bibit pohon tersebut dilakukan sekitar tanggal 19-20 Mei. Dengan menanam sebanyak 250 bibit pohon di lahan seluas 0,75 hektare. Adapun yang ditanam yakni terdiri dari pohon mahoni, kayu putih, dan akasia.

Meskipun banyak yang layu, Adang mengklaim pihaknya telah melakukan penyiraman setiap hari agar pohon yang ditanam dapat bertahan.

“Tanaman yang kami tanam memang ada yang layu karena sekarang musim kemarau,” katanya melalui sambungan telepon.

Menurut Adang, reboisasi ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi kawasan hutan produksi yang sebelumnya sempat direncanakan untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Namun, hingga kini kerja sama tersebut masih belum dilanjutkan karena masih menunggu proses izin lingkungan dari DLHK Provinsi Banten.

Adang menegaskan bahwa tidak ada penebangan pohon aktif di kawasan tersebut. Pohon-pohon yang terlihat seperti ditebang adalah pohon tumbang yang dipotong untuk memudahkan pengangkutan dan menjaga keamanan pengunjung.

“Kondisi tanah di Gunung Pinang ini memang berbatu dan tipis, sehingga banyak pohon yang rawan tumbang. Bukan karena ditebang, tapi karena faktor alam,” jelasnya.

Adang menambahkan, kawasan tersebut juga tengah dikembangkan menjadi area wisata alam, dengan fasilitas seperti rumah hobbit dan pelataran bermain. Oleh karena itu, pembersihan area dilakukan untuk alasan keamanan dan estetika kawasan. (ukt)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button