BANTEN – Wali murid SMKN 1 Cinangka, Kabupaten Serang mengeluhkan tidak utuhnya jumlah uang pembayaran perpisahan siswa yang dikembalikan pihak sekolah.
Acara perpisahan di SMKN 1 Cinangka tersebut dibatalkan setelah diterbitkannya kebijakan larangan acara study tour dan perpisahan yang dikeluarkan oleh Gubernur Banten.
Salah satu wali murid SMKN 1 Cinangka berinisial D mengatakan, setiap siswa kelas XII yang akan mengikuti perpisahan dimintai bayaran Rp800 ribu/per siswa. Akan tetapi setelah acara dibatalkan, hanya dikembalikan Rp200 ribu per siswa, bagi siswa yang telah melunasi pembayaran.
Lihat juga Pemprov Banten Resmi Luncurkan Program Sekolah Gratis
Karena hanya dikembalikan Rp200 ribu, kata dia, banyak wali murid yang memprotes atas kebijakan tersebut. Namun, tetap tak digubris.
“Iyah lah bang (keberatan) susah-susah cari uang Rp800 ribu buat bayaran, malah yang di kembalikannya itu cumn Rp200 ribu, gak masuk akal,” katanya melalui pesan Whatsapp, Rabu (07/05/2025).
Menurutnya, pihak sekolah berdalih bahwa uang yang dibayarkan telah digunakan untuk membayar DP keperluan perpisahan. Seperti untuk membayar panggung, kebersihan, dan keperluan lainnya. Menurutnya, agenda perpisahan tersebut diagendakan pada 22 Mei, namun sudah dibatalkan.
“Perpisahan diadakan di sekolah,” imbuhnya.
Ia berharap uang perpisahan bisa dikembalikan sepenuhnya kepada setiap siswa yang telah membayar karena acara perpisahan telah batal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perpisahan sekolah tahun ajaran 2024-2025 ini akan diikuti sebanyak 355 siswa SMKN 1 Cinangka dan setiap siswa dikenai biaya Rp800 ribu. Meskipun masih ada beberapa siswa yang belum melunasi pembayaran biaya tersebut.
Jurnalis banteninside masih berupaya melakukan konfirmasi terhadap pihak sekolah hingga saat ini terkait berita tersebut. (ukt)
